Tin! Tin! Tin! Suara klakson bersautan di tengah
macetnya jalan yang melintasi pasar, angin
sepoi-sepoi pun terus bertiup dibawah naungan senja
yang teduh. Saat itu seorang gadis tampak
melangkah—menyusuri ramainya jalan yang melintasi
area pertokoan. Gadis itu tampak anggun, melangkah
dengan gaya bak seorang model di atas catwalk—
memperagakan u can see putih, berpadu jeans biru
ketat yang sangat serasi dan begitu pas melekat di
tubuhnya yang aduhai. Rambutnya pun tampak
bagus—panjang sebahu dan dibiarkan tergerai.
Sesekali gadis itu tersenyum, teringat akan kenangan
manis yang begitu indah. Kini gadis itu sedang
menaiki sebuah angkot yang akan mengantarnya
menemui seorang teman lama. Maklumlah, sudah
hampir setahun ini dia tak menjumpainya, dan semua
itu dikarenakan kesibukannya yang membosankan,
bahkan seringkali membuatnya marah, sedih, dan
tentu saja kesepian. Apa lagi kalau bukan rutinitasnya
sehari-hari yang bercampur dengan perkara cinta
yang tak kunjung ada kepastian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Sayap Bidadari"
Posting Komentar