Dari balik tirai hujan sore hari pohon-pohon kelapa di seberang
lembah itu seperti perawan mandi basah; segar, penuh gairah, dan daya
hidup. Pelepah¬pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai
dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan
meliuk-liuk oleh embusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang
tenang dan penuh pesona. Ketika angin tiba-tiba bertiup lebih kencang
pelepah-pelepah itu serempak terjulur sejajar satu arah, seperti
tangan-tangan penari yang mengikuti irama hujan, seperti gadis-gadis
tanggung berbanjar dan bergurau di bawah curah pancuran.
Pohon-pohon kelapa itu tumbuh di tanah lereng di antara pepohonan
lain yang rapat dan rimbun. Kemiringan lereng membuat pemandangan
seberang lembah itu seperti lukisan alam gaya klasik Bali yang terpapar di
dinding langit. Selain pohon kelapa yang memberi kesan lembut, batang
sengon yang lurus dan langsing menjadi garis-garis tegak berwarna putih
dan kuat. Ada beberapa pohon aren dengan daun mudanya yang mulai
mekar; kuning dan segar. Ada pucuk pohon jengkol yang berwarna coklat
kemerahan, ada bunga bungur yang ungu berdekatan dengan pohon dadap
dengan kembangnya yang benar-benar merah. Dan batang-batang jambe
rowe, sejenis pinang dengan buahnya yang bulat dan lebih besar, memberi
kesan purba pada lukisan yang terpajang di sana.
Dalam sapuan hujan panorama di seberang lembah itu terlihat agak
samar. Namun cuaca pada musim pancaroba sering kali mendadak
berubah. Lihatlah, sementara hujan tetap turun dan angin makin kencang
bertiup tiba-tiba awan tersibak dan sinar matahari langsung menerpa dari
barat. Lukisan besar di seberang lembah mendadak mendapat
pencahayaan yang kuat dan menjadikannya lebih hidup. Warna-warninya
muncul lebih terang, matra ketiganya makin jelas. Muncul pernik-pernik
mutiara yang berasal dari pantulan sempurna cahaya matahari oleh
dedaunan yang kuyup dan bergoyang. Dari balik bukit, di langit timur yang
biru-kelabu, muncul lengkung pelangi. Alam menyelendangi anak-anak
perawannya yang selesai mandi besar dengan kabut cahaya warna-warni.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Ahmad Tohari - Bekisar Merah - Ahmad Tohari"
Posting Komentar