Dengan kebebasan yang aku miliki, aku bisa berada di mana pun dalam waktu lama tanpa terganggu oleh keinginan pulang. Lebih dari itu, aku berharap apa yang kulakukan itu akan menyempurnakan pilihan akhir hidupku dalam semangat hamukti moksa.
Biarlah orang mengenangku hanya sebagai Gajah Mada yang tanpa asal-usul, tak diketahui siapa orang tuanya, tak diketahui di mana kuburnya, dan tak diketahui anak turunnya. Biarlah Gajah Mada hilang lenyap, moksa tidak diketahui jejak telapak kakinya, murca berubah bentuk menjadi udara.
***
Sepeninggal Gajah Mada, Majapahit dilanda berbagai persoalan. Tanpa Gajah Mada Negara-negara yang dinaungi oleh payung kerajaan Majapahit itu tak lagi takut memeperjuangkan kemerdekaan. Sehingga intrik antara kekuasaan dan politik sepeninggal Gajah Mada merubah haluan kerajaan yang selama ini tak terbendung laju oleh sang waktu.
Gajah Mada mungkin bisa merubah semua ini... atau berhenti karena kodratinya. Buku ini coba menggali kembali puncak kejayaan yang pernah ada, dari tiada menjadi ada, lalu kembali menjadi tiada. Begitulah yang bakal terus terjadi. Gajah Mada dengan segala romantika dan figurnya merefleksikan betapa tidak ada manusia yang sempurna, walau seorang Gajah Mada sekalipun. Kehidupan tidak berhenti pada suatu titik tetapi berputar dibawah kendali dan kerendahan hati.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Gajah Mada 5 - Madakaripura Hamukti Moksa"
Posting Komentar