Penulis : Evelyn Jingga
Penerbit : Penerbit Cinta
Tebal : 204 halaman
Terbit : Agustus 2006
Rating : 2/5
Rating : 2/5
Cowok sunkist? Apaan tuh? Yang jelas, Kimberly Andrea alias Kimmy, 21 tahun, nggak nyangka kalo kedatangannya ke supermarket 365 Days bakal berbuntut panjang. Ia menemukan tipe cowok yang selama ini ada di daftar impiannya. Cowok perfect dan wangi, laksana sunkist!
Kimmy harus berharap Miss Fortune berada di pihaknya sekali lagi. Biar gimana pun, nggak gampang mendapatkan nama cowok keren itu! Sayangnya, ketika Kimmy berhasil mengetahui namanya adalah Nikolas Kevin, terkuak pula rahasia kehidupan cowok itu. Ternyata … Niko …. Ya ampyyyun!!! Ah, mendingan baca aja sendiri perjalanan cinta cewek imut tapi superceroboh ini! Bohong banget kalo kamu bilang nggak terhanyut saat membacanya.
Seri MetroChick beda banget dengan seri chiklit lainnya. Lebih SEGAR, lebih ROMANTIS, dan jelas … lebih SERU! n, nggak nyangka kalo kedatangannya ke supermarket 365 Days bakal berbuntut panjang. Ia menemukan tipe cowok yang selama ini ada di daftar impiannya. Cowok perfect dan wangi, laksana sunkist!
Sinopsis :
Kimmy yang merupakan pemilik toko buku kecil-kecilan nggak sengaja ketemu Niko di supermarket 365 Days. Waktu itu Kimmy sedang membeli buah melon dan tiba-tiba buah melonnya jatuh tepat disamping Niko yang lagi asyik memilih buah sunkist. Kimmy pun langsung terpesona dengan penampilan Niko yang ganteng (nyaris sempuran, maybe?). Bisa dibilang Kimmy suka Niko sejak pandangan pertama. Dari sana Kimmy mulai menyebut Niko sebagai cowok sunkist. Tanpa sadar setiap Kimmy ke supermarket 365 Days, ia selalu berharap bertemu dengan cowok sunkist tersebut.
Sebenarnya upaya Kimmy rajin ke supermarket 365 Days membuahkan hasil. Terbukti Kimmy kembali bertemu dengan cowok sunkist. Namun pertemuan kedua berlangsung tidak bahagia. Kimmy yang sedang membayar belanjaannya di kasir harus menerima nasib bahwa uang recehnya tercecer saat ia membuka dompet. Saat sedang memungut uang recehnya, Kimmy melihat sosok cowok sunkist. Bukannya kembali ke kasir, Kimmy malah mengejar cowok sunkist ke luar supermarket. Sayang seribu sayang cowok itu menghilang begitu saja. Kasiaaaan..
Hingga pertemuan selanjutnya Kimmy berhasil mengenal sosok Niko. Mereka lalu saling telepon, pergi keluar, curhat-curhatan, dll. Tapi status hubungan mereka hanyalah sahabatan karena Nisye--cewek yang ditaksir Niko sejak SMP--kembali dari Belanda. Niko emang ganteng tapi rasa percaya dirinya terhadap cewek kurang banget. Dulu Niko sempat ditolak Nisye, makanya ia meminta Kimmy untuk membantunya belajar memahami perasaan perempuan. Kimmy yang merasa kalah saing dengan Nisye menyanggupi permintaan N. Terlebih kata Erlyn--teman sekamar Kimmy--, Nisye merupakan anak dari pemilik supermarket 365 Days. Jadi Kimmy terpaksa menerima posisinya sebagai penasehat percintaan Niko.
Karena sering ketemu, lambat laun perasaan mereka berdua mulai berubah. Niko mulai ragu akan rasa sayangnya terhadap Nisye. Apalagi kalo lagi nemenin Nisye ke salon, Niko merasa waktu berjalan lambat. Berbeda jika Niko berada di sisi Kimmy, rasanya waktu berlalu dengan cepat. Namun berita tentang Kimmy yang akan melanjutkan kuliah di Taiwan membuat hubungan mereka semakin rumit. Belum lagi Niko yang dipaksa Mama-nya untuk mengurus bisnis restoran di Singapura. Masih bisakah mereka bersatu?
Singkat aja. Novel ini menurutku biasa banget. Nggak ada point yang membuat diriku terhanyut. Cara penulisannya pun membosankan, apalagi bagian Kimmy curhat ke Erlyn. Ampun deh. Mungkin ide cowok sunkist membuat novel ini sedikit menarik. Inget ya sedikit. Dan untuk kategori Metrochik (yang aku anggap sebagai metropop kalo di GPU) jalan ceritanya kurang ngena. Oke lah tokoh-tokoh disini udah dewasa, tapi kok kelakuannya kayak remaja. Lebih cocok buat kategori teenlit. Satu lagi, chemistry Kimmy dan Niko menurutku NOL BESAR. Tapi boleh lah baca novel ini sebagai bacaan ringan. (rai-ina)
PS : Maaf kalo sinopsisnya pendek. Sebenernya aku pengen nulis banyak, tapi waktu ku sama sekali nggak memungkinkan. Gini deh nasib jadi kelas tiga, belum apa-apa udah stres. Sedih juga liat komentar ku yang singkat banget. Hiks.
0 Response to "Novel Love in sunkist"
Posting Komentar